Jamur JADI
oleh : A12Z5
Pengarang : Samsul Ar
Diterbitkan di: Desember 28, 2008
Guna menambah income harian saat ini budidaya jamur mulai dipandang sebagai komoditas unggulan. Ada beberapa alasan mengapa budidaya jamur dapat dijadikan usaha alternatif bahkan sebagai pekerjaan utama, antara lain:
1. Tidak terlalu banyak membutuhkan biaya
2. Tidak membutuhkan lahan luas
3. Perawatan mudah, waktu singkat
4. Kebutuhan konsumen tinggi, sedangkan produsen masih sedikit
Selain hal tersebut, nilai gizi dari jamur sangat tinggi, serta dapat dijadikan menu dengan beranega ragam masakan; mulai semur, bothok, keripik, bakso hingga abon.
Budidaya jamur dapat diklasifikasikan dalam beberapa kategori yang disesuaikan dengan jumlah yang dikelola, yaitu:
a. Kecil, jumlah yang dibudidayakan 0 – 1.000 buah pollybag
b. Sedang, jumlah yang dibudidayakan 1.000 – 3.000 buah pollybag
c. Besar, jumlah yang dibudidayakan 3.000 buah pollybag
Untuk tahap belajar disarankan membudidayakan kurang lebih 500 pollybag, hal tersebut dimaksudkan sebagai sarana pembelajaran untuk mengetahui seluk beluk teknis dan ciri khas dalam perawatan.
Apabila dalam taraf belajar dapat dikatakan sukses, maka dapat ditingkatkan menjadi kelompok besar. Bahkan untuk budidaya dalam kelompok ini dapat dilakukan kerjasama dengan menggunakan sistem kemitraan. Artinya, petani hanya berkewajiban menyiapkan tempat dan merawatnya saja, sedangkan bibit dan pemasaran dari pemilik program kemitraan.
Sebagai bahan perbandingan untuk menjalani usaha budidaya jamur dapat dipaparkan sebagai berikut:
A. SARANA DAN PRASARANA
1. Tempat, ukuran minimal ruangan (4 x 4) m
2. Atap diupayakan dari genting dan langit-langit terbuat dari bambu (gedhek)
3. Lantai bisa dari plester atau tanah, kemudian diberi pasir dengan ketebalan kurang lebih 20 cm yang dimaksudkan untuk menjaga kelembaban ruangan
4. Penyemprot air.
5. Rak yang terbuat dari bambu atau kayu dengan tinggi 150 cm dan panjang 2 m.
B. TATA CARA PERAWATAN
1. Setelah menerima bibit buka masing-masing tutup pollybag
2. Semprot/lakukan pengasapan terhadap bagian media jamur pada pollybag yang tidak tertutup
3. Lakukan pengasapan ruangan pada pagi ataupun siang degan tujuan agar terjadi penguapan pada media jamur
4. Panen akan dilakukan kurang lebih 5 hari setelah tutup pollybag dibuka dan selanjutnya dilakukan setiap hari dengan waktu yang sama.
5. Hasil produksi jika perawatan bagus akan menghasilkan rata-rata 60 % dari berat pollybag yang rata – rata 1 kg/pollybag. Dan apabila perawatan biasa saja setidaknya dapat menghasilkan 50% dari berat bibit.
6. Perputaran budidaya diasumsikan rata-rata mencapai 90 hari.
C. MODAL USAHA per 1.000 pollybag
1. Bibit Rp. 3.000,- per pollybag
2. Rak (kayu + bambu) dimana per rak dapat menampung kurang lebih 200 pollybag
3. Pembuatan ruangan
D. PENGHASILAN
Diasumsikan hasil rata-rata perhari adalah 50 % maka akan didapatkan panen sebanyak = (50% x 1 kg x 1.000 buah pollybag ) / 90 hari = 5,6 kg perhari.
Harga jamur di pasaran saat ini mencapai Rp. 9.000,00 / kg.
Jadi penghasilan perhari sejumlah= 5,6 kg x Rp 9.000,00 /kg = Rp.50.400,00
Penghasilan selama 90 hari = Rp. 50.400 x 90 hari =Rp. 4.536.000,-
Hasil bersih = (4.536.000 – 3.500.000) = Rp. 1.036.000
E. APA BEDA KELAS KECIL DAN BESAR
Pada prinsipnya yang membedakan adalah income yang diperoleh, jika dilihat dari perawatan, yang membedakan adalah waktu pengerjaannya saja.
KAPAN ? BILA TIDAK KITA MULAI DARI DIRI SENDIRI, PERUBAHAN TIDAK AKAN TERJADI,
SELAMAT MENCOBA !!!